Ringworm atau infeksi jamur pada kucing adalah infeksi jamur yang memakan keratin pada rambut, kulit dan kuku kucing. Penyakit ini disebut “ringworm” karena jamurnya menciptakan lesi seperti cincin melingkar pada kulit kucing. Umumnya, jamur kucing ini ditemukan di bagian kepala, telinga, punggung dan kaki depan, tapi tidak menutup kemungkinan untuk terjadi di bagian lainnya.
Jamur pada kucing umumnya menyebar dengan cepat, terutama di lingkungan rumah yang memiliki banyak hewan peliharaan atau pada kucing yang sering bermain di luar dan berinteraksi dengan kucing liar yang mungkin terinfeksi. Penularan terjadi melalui spora jamur yang menempel pada kulit maupun rambut kucing yang rontok. Kucing usia muda atau kucing kecil memiliki resiko yang cukup tinggi terjangkit ringworm, mulai dari kucing usia dibawah empat bulan, karena kucing muda masih proses pembentukan antibody sehingga tubuh belum mampu memberikan perlawanan terhadap infeksi secara maksimal, serta kucing berbulu lebat yang bulunya dapat menjadi tempat berkembangnya spora jamur.
Beberapa kucing tidak menunjukan tanda-tanda sama sekali, namun jika kucing Anda mengalami ringworm atau memiliki jamur kucing, berikut beberapa tanda yang umumnya muncul:
● Adanya infeksi atau luka berbentuk cincin pada kulit kucing.
● Muncul tekstur bersisik atau ketombe pada rambut.
● Bercak melingkar dan tebal pada kulit yang disertai dengan rambut rontok.
Pengobatan kucing yang terinfeksi jamur umumnya dilakukan dengan pemberian obat antijamur serta penggunaan sampo khusus antijamur. Kucing sebaiknya diisolasi di ruangan yang mudah dibersihkan untuk mencegah penularan kepada manusia atau hewan lain, mengingat spora jamur sangat mudah menyebar. Pada kucing berbulu tebal, disarankan untuk mencukur bulunya agar perawatan dan proses pembersihan menjadi lebih efektif.
Selain perawatan pada kucing, desinfeksi lingkungan juga penting untuk menghentikan penyebaran. Spora jamur dapat menempel pada setiap helai bulu atau serpihan kulit yang rontok, sehingga perlu membersihkan rumah secara menyeluruh. Langkah ini mencakup menyedot debu pada karpet, mengepel lantai secara rutin, serta mencuci perlengkapan kucing seperti tempat tidur, sisir, dan mainannya. Penggunaan desinfektan yang aman bagi hewan sangat dianjurkan untuk memastikan lingkungan tetap higienis.
Sumber: https://www.purina.co.id/ dan Jurnal “Deteksi Dermatofitosis pada Kucing Domestik di Surabaya dengan Menggunakan Woodlamp”


